Selasa, 14 Maret 2017

Just Keep Being You

Sebelumnya mari kita ucapkan hamdalah,

Alhamdulillahirobbil'alamin :)

basmalah juga deng,

Bismillahirrahmanirrahim.

Baik, basmalah karena memang kita harus memulai sesuatu dengan mengucapkan basmalah serta agar dimudahkan dan diiringi setiap ucapan, tingkah laku kita sama Allah. Kemudian hamdalah untuk
alhamdulillah sepertinya yasmin sudah benar-benar 'tercerahkan' mengenai passion yasmin sendiri yang sudah sejak lama sebenernya yasmin cari. tapi dia sembunyi. Ga deng. Yasmin aja yang ga sadar.

Sekarang waktunya kita bahas kondisi-kondisi yang yasmin alami, yang kondisi itu bertentangan dengan passion yang Yasmin miliki. Yaitu, the presenter or the performer or the entertainer. yaa intinya passion yasmi adalah dalam hal membawakan sesuatu. sebagai penyaji. entah itu kegiatan art, sampai sebuah acara atau event.

Kalau boleh flashback sedikit, merecall kegiatan-kegiatan yang yasmin merasa itu yasmin banget dan bener-bener yasmin gaada beban untuk ngejalaninnya sejak dulu di bangku SD. iya, sejak dulu memang suka 'langganan' disuruh tampil ini itu. Entah nge-MC, nyanyi (ehm walaupun suara pas2an ehe untung nyanyinya bareng si jadi ga seberapa keliatan), drama karena kebetulan gabung dalam ekskul teater, juga baca puisi. ah ini mah langganan banget kalo baca puisi sampe jadi pembaca puisi panggilan wkwk. karena sering diceritain juga sama bunda kalo bunda dulu juga suka banget membacakan puisi. jadi paling tidak kalo dirumah ada lah yang ngajarin. pada saat itu kepercayaan diri itu muncul dengan sendirinya. ketika sudah berada diatas panggung, serius, malah ga gugup. cuma sometimes suka takut lupa teks aja hihi.

Salah satu amanah ketika wisuda SD
Ketika memasuki dunia Sekolah Menegah, yang alhamdulillah yasmin memilih untuk melanjutkan ke sekolah berbasis pesantren di bawah kaki gunung banyak di kota Batu yang notabene berisi dengan ukhti-ukhti tanpa laki-laki kecuali memang beberapa ustadz yang mengajar. Yah selama hampir 6 tahun disana dan dengan aku yang masih dengan passion lamaku. Tentunya dengan pemahaman-pemahaman dan pembelajaran baru. Yasmin berubah dari sekedar pembaca puisi. Ya ga berubah si. Cuma mencoba ranah pembelajaran baru, yaitu news anchor atau pembaca berita. Ada juga si tari saman, tari kipas, dan tarian-tarian yang lainnya. Tapi memang saat itu aku benar-benar menyukai ketika aku menjadi pembaca berita. Engga kok, bukan di TV sekolah. Tapi saat lomba-lomba sering berpartisipasi.

Yang perlu digarisbawahi disini adalah sekolah yasmin yang 6 tahun ini adalah sekolah yang semuanya adalah perempuan. Bersyukur sekali dengan seperti itu yang bisa menjadikan yasmin yang sekarang dengan banyak sekali pembelajaran-pembelajaran terutama pembelajaran kehidupan. 

Sharing kepada adik-adik di SMA tentang dunia perkuliahan

Dan sekarang disinilah Yasmin. Dengan kondisi yang jauh berbeda ketika Yasmin berada di asrama, satu atap dengan segala tetek bengek perempuan selama 6 tahun, dan sekarang Yasmin harus memasuki dunia heterogen. Dengan orang-orang yang lebih bervariasi lagi. Yang yasmin rasakan adalah, Ya, Yasmin sekarang mungkin 'agak sedikit' kaget dengan pergantian kondisi yang yasmin hadapi dengan passion yang yasmin miliki. Karena Yasmin merasa terbiasa dengan tampil dihadapan para perempuan and that's really okay, but now its different. sometimes yasmin merasa bahwa pembelajaran2 yang yasmin terima selama ini ketika bersekolah 6 tahun ini adalah bahwa tidak seharusnya semua mata menuju atau melihat kearah yasmin. Kemudian inilah yang membuat yasmin seakan sedikit kurang memberanikan diri.

Namun, ketika sharing-sharing dengan beberapa teman, sahabat bahkan kakak mentor bahwa berdakwah adalah sesuai kemampuan kita dan tetaplah menjadi diri kita apa adanya. Ketika memang kemampuan dan keinginan yasmin adalah membawakan sesuatu, menyampaikan, maka bawakan, sampaikan. Berhubung cerewet juga hihi. Tentunya memang tanpa melanggar batasan2 yang ada atau dengan tetap memegang prinsip yang telah dipegang sebelumnya.

Akhirnya, sekarang Yasmin mulai berusaha kembali memberanikan diri menghadapi kondisi-kondisi yang baru ini. Karena tak selamanya kita berada di zona yang selalu sama. Akan terus berubah. Mulai bertanya-tanya tentang training-training public speaking agar yang disampaikan bisa lebih tertata kembali. Tentunya juga dibantu oleh teman-teman disekitar yasmin :)



Tidak ada komentar: