Selasa, 31 Desember 2013

Rabu, 1 Januari 2014

Assalamu'alaikum :)
Nggak. Yasmin nggak mau ngucapin selamat tahun baru 2014 kok (y) tidak diajarkan.
Nah, mari kita bertanya, sebenarnya kenapa kita tidak diharuskan untuk merayakannya ? yang jelas, islam mengajarkan untuk hidup sederhana, ya nggak? tidak untuk istilahnya membakar duit sendiri (ex. merconan), tidak untuk berpesta-pesta. sampai tidak rela 'tidur' hanya untuk menunggu detik-detik pergantian tahun. iya kalo masih kuat, kalo tiba-tiba jam 23.45 udah nguantuukk,, ketiduran, hayoloh padahal kurang 15 menit doang, terus besok pagi sholat shubuhnya terlambat. Bagus. lengkap sudah. mending tidur dari jam 9 aja kalo gitu.
dulu, yasmin juga pernah merayakan tahun baru. bareng keluarga besar, bakar-bakar jagung gitu nungguin jam 24.00, habis itu niup terompet, bakar mercon. lengkap juga ya? nggak. tapi yasmin sudah ngantuk duluan. capek nunggunya. pusing. dan alhasil, karena tidurnya sudah termasuk larut, yaah shubuhnya subhanallah telatnya. Astaghfirullah.
dan ketika suatu hal itu banyak terdapat mudharatnya, kenapa tidak kita tinggalkan saja?
ohya, yasmin tadi malem lihat juga di twitter ada yang ngepost gambar yang, yah, dalem banget.
haha. sebenernya pingin ketawa juga sih ya. ada aja yang kepikiran tentang tulisan itu. tapi masuk banget kan rek? gimana kalo beneran? disaat sedang asik2nya bersenda gurau, meniup terompet, malaikat israfil, sang peniup terompet sangkakala, ikut meniup terompetnya. berarti? guess it by yourself yaa ..
Na'udzubillah.
dan apa yang terjadi ketika pergantian tahun baru hijriyah? let me ask for its justice. haha :D
betapa jarangnya ada orang yang peduli dengan tahun baru umat islam itu? yaah berhubung yasmin di Al-Izzah, dan milad alizzah pun pada tanggal 1 muharram. jadi kita punya acara super, yang namanya FRESH. Festival REmaja SHolihah. haha :D
diluar? mungkin hanya segelintir orang yang tau. mari kita beristighfar.
apa kesimpulannya? jadi, kalimat "gunakan waktu sebaik mungkin", tidak hilang begitu saja ketika akan pergantian tahun baru. tetap berlaku. kapanpun.
dan alangkah baiknya, jika kita mengisi pergantian tahun dengaaannn .. muha?sabah.
sering ya .. denger nasihat2 seperti itu? karena memang tidak semudah itu. jadi harus sering2 diingatkan. ya nggak?
kita ulang lagi apa yang terjadi di tahun kemaren. kesalahan2 apa yang kita perbuat. berkomitmen tidak mengulangi. kita tumbuhkan semangat baru. dan mari menjadi pribadi yang lebih baik di tahun 2014 ini. cheer up, guys

note: rek, haha, aku pingin ngguyu. disini tulisan dipublisnya kan tgl 31/12/13 jam 16.07, haha sebenernya 01/01/14 jam 07.14, aku bingunglah rek. haha kok jamnya aneh. pas tak lihat ternyata, timezone laptopku ikut kanada -_- hihihi, pantesan.


Sabtu, 28 Desember 2013

Let me ask for my justice ..

apa yang akan anda lakukan jika ada seseorang yang membuat anda seakan-akan anda selalu bersalah?
oke. pertanyaan klise.
tapi, hampir setiap orang PASTI pernah merasakan hal demikian. walau hanya sekali-dua kali, tetap dapat dipastikan bahwa iya. PERNAH.
termasuk saya sendiri. oke, saya akui. saya sedang merasakan hal itu. ini hal biasa, isn't it? tapi yang saya rasakan entah mengapa berbeda - saya rasa. sampai-sampai hal apapun baik yang sudah maupun yang akan saya lakukan terasa hambar. kosong. mual jika saya mengingatnya - tapi saya juga tidak bisa dengan mudah juga melupakannya -  dan dalam diam saya, saya selalu bertanya "apakah saya sesalah itu, sehingga saya benar-benar tidak dapat dimaafkan?"
dalam hal ini, iya. saya sedang bersalah. saya tersangka. saya khilaf. bukankah manusia merupakan tempat salah dan lupa? saya sadar sesadar-sadarnya sadar. dan saya tidak ingin mengulanginya kembali. bahkan dari waktu-waktu yang lalu sebelum semua mengingatkan saya mengenai hal demikian. hanya saja, mengapa harus saya? mengapa selalu saya? bukankah teman-teman saya yang lain juga ada - tentu saja banyak - yang juga sama seperti saya? bahkan bisa dibilang lebih dari saya. disaat saya sedang berusaha untuk tidak mengulanginya kembali, mengapa harus saya yang ter-judge demikian? apakah saya harus berteriak kepada semua orang "heey, lihatlah.. aku sudah berubah. aku tidak seperti itu lagi". haruskah? dan bahkan untuk hal-hal yang tidak pernah saya lakukan. dalam konteks ini, bukankah ini disebut dengan fitnah?
saya sakit hati. saya kecewa.
itu pasti. tapi dari semua pertanyaan klise yang hati saya ajukan, bolehkan saya mengambil kesimpulan bahwa Allah SWT sangat sangat sayang sekali kepada saya. sehingga memang harus saya yang di-begitu-kan. karena Dia begitu cinta kepada saya, sehingga saya menjadi orang-orang yang secara langsung Ia ingatkan. sehingga saya benar-benar bisa selalu menangis jika mengingat kesalahan saya. tanpa saya lupa bahwa Allah SWT merupakan Dzat Yang Maha Pengampun.
terima kasih, Ya Allah ... 










note : no comment.