Kamis, 16 Maret 2017

GoPreneur : Go Design Your Business

Kali ini Yasmin mau cerita tentang cara Yasmin menghabiskan weekend. Gajuga si. Jadi ceritanya Hari sabtu lalu, tepatnya tanggal 11 Maret 2016, Alhamdulillah dapat kesempatan mengikuti sebuah workshop berjudul "Go-Preneur" di Kampus tercinta yang bekerja sama dengan BEM dan Indigo. Jadi disana kita belajar banyak mengenai cara-cara mencari dan mengekseskusi ide-ide bisnis agar kemudian gacuma jadi sekedar jadi apa-apa yang sekedar terlintas dipikiran dan berlalu gitu aja.

Sebelum memulai seluruh rangkaian kegiatan satu hari kemaren itu, kita diminta untuk memilih, kira-kira dalam posisi bisnis kita berada di posisi apa. Yang posisinya itu dibagi 3, ada Hacker. Yaa taulah yang bagian koding-koding itu. Ada posisi Hustler, yaitu posisi dimana dia yang menjadi pemberi keputusan atau memliki banyak sekali ide-ide bisnis. Yang ketiga, (kosongin dulu, Yasmin lupa namanya hihi), itu sebuah posisi yang mengambil bagian untuk mendesain. Nah, Yasmin ambil Hustler. Bukan apa-apa sih. Terlebih karena Yasmin kurang paham desain, dan memilih angkat tangan untuk koding wkwkw

Di awal sesi kita disuguhi sebuah game yang bernama game OMSET. Jadi ceritanya kita dikasih uang receh sekitar 5 koin. Kemudian yaaa seperti meminta uang koin itu ke orang lain dengan cara bilang omset juga. Nanti dilihat siapa yang paling banyak mendapatkan koinnya. Nah dari game ini kita dapet tips bahwa dalam mengeksekusi bisnis sometimes kita harus proaktif. Proaktif dalam artian kita perlu diam sejenak, diantara sekitar ita yang heboh saling berebutan omset. dan berpikir. Kemudian baru melangkah. Dengan langkah yang lebar. Nice.

Nah, masuklah kita ke step-step dalam Desain Bisnis kita.

Yang pertama, UNDERSTAND,
Jadi kita diberikan beberapa kasus, atau permasalahan disekitar kita. kemudian disuruh untuk memilih kasus mana yang kita tertarik untuk menyelesaikannya. Pada saat itu yasmin memilih permasalahan tentang bahan baku makanan di Indonesia yang terbatas bagi masyarakat di Indonesianya sendiri. Dibagilah berkelompok2. Yang berkeinginan untuk menyelesaikan kasus yang sama maka disekelompokkan untuk kemudian mendiskusikan terobosan-terobosan baru yang mungkin diterima oleh pasar. 

Here's my group 
Kedua, DEFINE,
Di tahap kedua kita mencoba menerapkan strategi yang tepat terhadap kebutuhan pelanggan. Kita juga diminta mendeskripsikan bagaimana pelanggan atau user dapat menggunakan produk kita sesuai dengan keinginan mereka. Yaa intinya seperti men-spesialisasi lagi bagaimana sih prosuk yang kita maksud, yang kita ingin buat nanti. Kemudia kita juga diminta untuk menuliskan 3 kata yang menggambarkan produk kita dan membuat sebuah kalimat yang akan kita gunakan untuk mengenalkan produk kita. 

Juga termasuk mengidentifikasi produk kompetitor


Ketiga, DIVERGE,
Tahap ini kita diminta untuk membuat storyboard dari produk yang akan kita buat nantinya. Yaa seperti memvisualisakannya lah. Seperti membuat step-step bagaimana user menggunakan produk kita, menggambarkan landing page awal dari produk yang kita buat. Berimajinasi :)

Menggambar dalam 8 menit wkwk

Ini dia landing page yang coba Yasmin buat
Keempat adalah DECIDE,
Tahap dimana kita memilih dari sekian banyak ide, sekian banyak landing page yang coba kita buat secara individu tadi, kita bersama-sama memilih. Sebelumnya dipresentasikan dahulu ke setiap anggota kelompok.Yang setiap kelompok memiliki hak suara yang sama kecuali ketua kelompoknya yang memiliki hak lebih untuk menentukan dibanding yang lainnya. 

Kelima yaitu PROTOTYPE,
Setelah menentukan ide terbaik, kita diminta untuk membuat desain prototypenya. Apa itu? Yaa contoh gambaran dari produk kita. Seperti aplikasi software abal-abalannya gitu. Nah, disini kita kemaren diberikan demo dari pembuatan aplikasi (dalam bentuk prototype) dalam satu menit. Wah emang iya? Iyaa dong. Satu menit doangan. Serius. Yasmin juga awalnya takjub. Banget. wkwk. Yaa teknologi ya. 

The last but not least, VALIDATE,
Tahap terakhir dari rangkaian step-step mendesain sebuah bisnis adalah jangan lupa untuk memvalidasi. apakah benar produk kita ini bisa diterima oleh pasar. Atau apa benar produk kita benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan. Dengan membuat produk kecil-kecilan yang tidak memerlukan banyak biaya tentunya. Kan masih percobaan. Hal ini diperlukan agar kita tidak jadinya malah buang-buang biaya, tenaga, waktu juga untuk meluncurkan produk baru. Tapi masalahnya, tidak dibutuhkan sama pasar. Nanti siapa dong yang mau pake? Mengurangi kesempatan untuk rugi gitu ceritanya.

Dan yeaay, jadilah produk kita. 


Tidak ada komentar: